Archive for 2014-09-21
Wednesday, 24 September 2014
Pada waktu musim haji tiba, datanglah ke Mekah kabilah-kabilah Arab dari
segala penjuru tanah Arab. Di antara mereka itu, terdapat jemaah orang
Khazraj dari Yatsrib. Sebagaimana biasanya setiap musim haji, Nabi
Muhammad menyampaikan seruan Islam kepada kabilah-kabilah yang sedang
melakukan haji itu. Kali ini beliau menjumpai orang-orang Khazraj.
Mereka ini sudah ada yang mempunyai pengertian tentang agama ketuhanan,
dan kerap kali mendengar dari orang Yahudi di negeri mereka, tentang
akan lahirnya seorang Nabi pada waktu yang dekat. Segeralah mereka
mencurahkan perhatian kepada da'wah yang disampaikan Nabi kepada mereka
itu, dan pada waktu itu juga mereka langsung beriman setelah mereka
yakin bahwa Muhammad itu Nabi yang dinanti-nantikan. Peristiwa ini
merupakan titik terang bagi perjalanan risalah Muhammad s.a.w. Orang
Khazraj yang masuk Islam ini tidak lebih dari enam orang, tapi merekalah
yang membuka lembaran baru sejarah perjuangan Nabi Muhammad s.a.w.
Setibanya mereka di Yatsrib dari Mekah, mulailah mereka menyiarkan
kepada kaum kerabat mereka, tentang kebangkitan Nabi akhir zaman.
Muhammad s.a.w. yang berada di Mekah. Berkat kegiatan mereka, hampir
setiap rumah di Madinah itu, sudah mendengar dan bercakap- cakap tentang
Nabi Muhammad s.a.w. Pada tahun kedua belas sesudah kenabian, datanglah
ke Mekah di usim haji 12 orang laki-laki dan seorang wanita penduduk
Yatsrib. Mereka menemui Rasulullah secara rahasia di 'Aqabah. Di tempat
inilah mereka mengadakan bai'at (perjanjian) atas dasar Islam dengan
Nabi, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan Allah, tidak akan mencuri,
berzina, membunuh anak-anak, fitnah memfitnah dan tidak akan
mendurhakai Muhammad s.a.w. Perjanjian ini dalam sejarah dinamakan
Bai'atul Aqabatil Ula (Perjanjian Aqabah yang pertama), karena
dilangsungkan di 'Aqabah untuk pertama kalinya. Dinamakan pula Bai'atun
Nisaa' (Perjanjian wanita) karena dalam bai'at itu ikut seorang wanita
bernama 'Afra binti 'Abid bin Tsa'labah. Sesudah selesai pembai'atan
ini, Rasulullah mengirim Mush'ab bin Umair bersama mereka ke Yatsrib
untuk mengajarkan Al-Qur'an dan agama Islam. Maka, agama Islampun
tersebar ke setiap rumah dan keluarga penduduk Yatsrib, kecuali beberapa
keluarga kecil orang Aus. Pada tahun ketiga belas dari kenabian,
berangkatlah serombongan kaum Muslimin dari Yatsrib ke Mekah untuk
mengerjakan haji. Orang-orang Islam itu mengundang Rasul agar mengadakan
pertemuan dengan mereka di 'Aqabah pada hari tasyriq. Sesudah selesai
melakukan upacara haji, keluarlah orang-orang Islam dari perkemahan
mereka menuju 'Aqabah secara sembunyi-sembunyi pada waktu tengah malam.
Di tempat itulah mereka berkumpul menunggu Nabi. Jumlah mereka 73 orang
laki-laki dan 2 orang wanita. Rasulullah pun datang didampingi oleh
Abbas, paman beliau, yang di masa itu masih belum menganut agama Islam.
Setelah mereka duduk semuanya, maka yang berbicara pertama kali, adalah
Abbas, katanya: "Para Khazraj! Kamu semua telah mengetahui bahwa
Muhammad s.a.w. ini adalah salah seorang di antara kaum kami. Kami telah
membelanya, sebab itu dia terhormat dan terjaga di negerinya. Sekarang
dia ingin menyebelah dan menggabungkan diri dengan kamu. Sekiranya kamu
benar-benar bermaksud akan setia kepadanya dalam segala hal, yang kamu
kemukakan kepadanya, dan kamu akan membelanya dari semua orang yang
menantangnya, dapatlah saya menyerahkan Muhammad kepada kamu, atas
pertanggungan jawab kamu sendiri. Akan tetapi sekiranya kamu akan
menyerahkan kepada musuh-musuhnya dan mengecewakannya, maka
tinggalkanlah dia dari sekarang". Pembicaraan Abbas ini dijawab oleh
Khazraj: "Telah kami dengar apa yang kamu katakan, ya Abbas. Maka
cobalah Rasulullah sendiri berbicara. Ambillah ya, Rasulullah apa yang
kamu inginkan buat dirimu dan buat Tuhanmu!" Maka berbicaralah
Rasulullah dan beliau baca ayat-ayat Al-Qur'an kemudian beliau berkata:
"Saya ingin mengambil perjanjian dari kamu semua, bahwa kamu akan
menjaga saya sebagai kamu menjaga keluarga dan anak- anakmu sendiri".
Kemudian berdirilah 12 orang pemuka-pemuka Khazraj dan Aus dari penduduk
Yatsrib itu, masing- masing mewakili golongan yang ada dalam kabilah
mereka. Mereka berjanji akan membela Nabi Muhammad s.a.w. walaupun harta
dan jiwa mereka habis tandas karenanya. Seorang demi seorang menjabat
tangan Rasul, tanda bai'at sudah pasti. Peristiwa ini dalam sejarah
dinamakan Bai'atul 'Aqabah Ats Tsaaniyah (Perjanjian Aqabah kedua)
Tag :// Pelajaran,
Tag :// Sejarah
Tentang Saya
Powered by Blogger.