Sunday, 28 September 2014
PERANAN PERBANKAN DALAM PENINGKATAN
TARAF HIDUP MASYARAKAT DESA
NAMA ANGGOTA : 1. ASMAUL LATIFAH
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD SMA NEGERI
1 MOJO
Jl.Tambangan,
No.16 Mlati-Mojo-Kediri Telp.: (0354) 476918
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena dengan rahmat dan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan karya tulis
yang berjudul “PERANAN PERBANKAN DALAM PENINGKATAN TARAF HIDUP MASYARAKAT DESA” dalam rangka mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang
kami hadapi dalam proses pengerjaannya, tapi kami berusaha menyelesaikan karya tulis ini.
Dengan selesainya karya tulis ini,
penulis ingin meyampaikan rasa terima kasih kepada:
1.
Bapak Drs. Aris Susanto, selaku bapak kepala UPTD SMA Negeri 1 Mojo.
2.
Ibu Umi Hasanah, S.Pd selaku guru pembimbing.
3.
Semua pihak yang ikut dalam penyusunan karya tulis ini.
Kami berharap semoga karya tulis ini menjadi sesuatu yang
berguna untuk menambah pengetahuan kita semua. Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari
kesempurnaan karena terbatasnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu,
diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Mojo, 28 Mei
2013
Penulis
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang…………………………………………………………….1
1.2
Perumusan Masalah……………………………………………………….2
1.3
Tujuan……………………………………………………………………..2
1.4
Manfaat……………………………………………………………………3
1.5
Metode Penulisan………………………………………………………….3
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Bank…………………………………………………………...4
2.2
Fungsi dan Peranan Bank……………..…………………………………..4
2.3 Pembangunan Pedesaan...............................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
3.1
Peranan perbankan terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat desa…..6
3.2
Upaya perbankan membantu meningkatkan pembangunan di desa………7
3.3
Kontribusi yang telah diberikan perbankan bagi masyarakat di desa……..8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………10
4.2 Saran……………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Peranan
Perbankan Dalam Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat Desa
Keberadaan
bank memberikan manfaat bagi setiap orang yang ingin membuka usaha dengan
memberikan pinjaman modal dalam membuka usaha. Sehingga hal tersebut dapat
membantu pengusaha kecil dan menengah. Bank juga memiliki peran penting dalam upaya
pembangunan daerah. Karena keberadaan bank tersebut dapat memberikan bantuan
berupa dana yang berguna untuk
memperlancar suatu pembangunan daerah.
Pembangunan pedesaan dipandang
sebagai suatu proses alamiah yang bertumpu pada potensi yang dimiliki dan
kemampuan masyarakat desa itu sendiri. Pendekatan ini meminimalkan campur
tangan dari luar sehingga perubahan yang diharapkan berlangsung dalam rentang
waktu yang panjang. Sisi yang lain memandang bahwa pembangunan pedesaan sebagai
suatu interaksi antar potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa dan dorongan dari luar untuk
mempercepat pemabangunan pedesaan. Dalam upaya pembangunan tersebut, dibutuhkan
modal yang dapat diperoleh dari kerjasama dengan pihak perbankan sebagai sumber
modal.
Terdapat beberapa
rumusan masalah dalam karya tulis ini, antara lain 1) bagaimanakah peranan perbankan terhadap peningkatan taraf
hidup masyarakat desa?, 2) bagaimana
upaya perbankan membantu meningkatkan pembangunan di desa?, 3) apa saja kontribusi yang dapat diberikan perbankan bagi masyarakat
di desa?
Tujuan
yang diharapkan antara lain 1) untuk mengetahui peranan perbankan dalam upaya peningkatan
taraf hidup masyarakat di desa, 2) untuk mengetahui upaya perbankan dalam meningkatkan
pembangunan di desa, dan 3) untuk mengetahui kontribusi yang dapat diberikan perbankan bagi masyarakat
di desa. Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini
adalah kajian pustaka.
Kesimpulan
yang dapat diambil adalah 1) peranan perbankan terhadap pembangunan masyarakat desa dapat
berupa pembentukan sebuah lembaga perekonomian di desa yang berasas
kekeluargaan, seperti halnya mendirikan Bank Desa, 2) upaya peningkatan taraf hidup masyarakat di
desa tidak hanya dijalankan di satu wilayah saja, tetapi juga secara nasional,
mengingat persoalan yang dihadapi masyarakat kecil relatif sama di setiap
daerah
3) bentuk
kontribusi yang diberikan perbankan antara lain melalui pemenuhan kuantitas dan
kualitas SDM, peningkatan inovasi produk yang kompetitif, dan pemberian
perhatian ekstra kepada sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi desa.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Keberadaan bank memberikan manfaat bagi setiap orang yang
ingin membuka usaha dengan memberikan pinjaman modal dalam membuka usaha. Sehingga
hal tersebut dapat membantu pengusaha kecil dan menengah.
Disamping itu, bank juga memiliki peran penting dalam upaya
pembangunan daerah. Karena keberadaan bank tersebut dapat memberikan bantuan
berupa dana yang berguna untuk memperlancar pembangunan daerah. Akan tetapi, masih banyak masyarakat desa yang
takut berhubungan dengan perbankan khususnya dalam hal menabung dan meminjam
uang, karena prosesnya yang menurut mereka rumit dan lama. Sehingga mereka
enggan untuk datang dan berhubungan langsung dengan bank.
Terdapat berbagai permasalahan di desa
dalam hal perekonomian, salah satunya adalah tingkat kemiskinan dan
pengangguran yang semakin kompleks. Hal ini menyebabkan banyak masyarakat desa
yang melakukan migrasi ke kota untuk mencari pekerjaan yang layak. Padahal
belum tentu terdapat pekerjaan yang
layak di kota dan bahkan tidak sedikit masyarakat desa yang pada awalnya ingin
mendapat pekerjaan yang layak di kota, justru mereka menjadi gelandangan,
perampok, atau melakukan hal-hal yang kurang baik demi mencukupi kebutuhan
karena gagal memperoleh pekerjaan. Bukan hanya itu, banyak siswa-siswi di
wilayah pedesaan yang tidak melanjutkan sekolahnya dan memilih untuk bekerja di
luar negeri untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi daripada bekerja di
desa. Tapi hal ini juga memiliki resiko yang tinggi melihat banyaknya TKW yang
mendapat siksaan dan makian dari majikan-majikan disana, hanya karena melakukan kesalahan sepele.
Berdasarkan pernyataan diatas, maka hal tersebut mendorong
kami untuk membuat karya tulis mengenai peranan perbankan dalam upaya
peningkatan taraf hidup masyarakat desa.
Agar kami lebih memahami tentang peranan bank dalam upaya pembangunan daerah.
Dan melalui karya tulis ini, kami mengharapkan agar perbankan lebih
memperhatikan kondisi perekonomian masyarakat di wilayah pedesaan. Dengan demikian tidak hanya masyarakat kota saja yang
mendapatkan pelayanan dari perbankan, tetapi masyarakat di wilayah pedesaan juga bisa mendapatkan pelayanan dari pihak
perbankan. Sehingga tatanan ekonomi di kota dan di desa tidak mengalami ketimpangan. Sekaligus tujuan perbankan dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
1.2 Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka terdapat beberapa masalah yang telah kami rumuskan,
yaitu
a. Bagaimanakah
peranan perbankan terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat desa?
b. Bagaimana
upaya perbankan membantu meningkatkan pembangunan di desa?
c. Apa saja
kontribusi yang dapat diberikan perbankan bagi masyarakat
desa?
1.3 Tujuan
Penulisan karya tulis ini bertujuan :
a. Untuk mengetahui
peranan perbankan dalam upaya peningkatan taraf hidup masyarakat di desa.
b. Untuk
mengetahui upaya perbankan dalam meningkatkan pembangunan di desa.
c. Untuk
mengetahui kontribusi yang dapat diberikan
perbankan bagi masyarakat di desa.
1.4 Manfaat
a. Dengan
adanya karya tulis ini, penulis dapat lebih memahami tentang peranan perbankan
dalam kehidupan masyarakat.
b. Bagi Perbankan, karya
tulis ini dapat dijadikan masukan dalam
upaya pembangunan daerah khususnya di wilayah pedesaan.
c. Masyarakat
desa dapat lebih memahami dan memberdayakan perbankan dalam membantu permodalan
usaha mereka.
1.5 Metode
Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah
metode analisis kajian pustaka dimana pengumpulan
data tersebut dengan menggunakan teknik kajian literatur. Metode ini adalah
suatu cara dengan mengkaji berbagai referensi tentang peranan perbankan
terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat di desa.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Bank
Bank adalah
sebuah lembaga perantara keuangan yang memiliki wewenang dan fungsi untuk
menghimpun dana masyarakat umum untuk disalurkan.Sedangkan menurut
Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November
1998 tentang perbankan,“yang dimaksud
dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.”
Dari definisi bank di atas dapat diketahui bahwa bank merupakan suatu lembaga dimana kegiatannya
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, seperti tabungan,
deposito, maupun giro, dan menyalurkan dana simpanan tersebut kepada masyarakat
yang membutuhkan, baik dalam bentuk kredit maupun bentuk-bentuk lainnya.
Berikut pengertian lain tentang bank :
a. Bank
sebagai perantara keuangan (financial
intermediary)
b. Bank
memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan (Agent of Development)
2.2 Peranan
Bank
Pada
Bab II Pasal 4 point 1 UU Nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dikatakan
bahwa Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia.
Secara umum, fungsi bank sentral dalam sistem perbankan
antara lain:
a. Melaksanakan
kebijakan moneter dan keuangan.
b. Melakukan
pengawasan, pembinaan,dan pengaturan perbankan.
c. Melancarkan
pembiayaan pembangunan ekonomi.
d. Mendorong
pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat.
Pembangunan menurut WCED ( World Commission on Environment and Development ), pembangunan yang
dapat memenuhi kebutuhan saat ini dengan memberikan kesempatan yang sama pada
generasi mendatang untuk mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhannya
sendiri. Di samping itu, keberadaan bank juga
dapat diwujudkan melalui program simpan pinjam dengan membuka unit-unit di
daerah pedesaan. Program ini sangat membantu masyarakat menengah kebawah karena
terdapat kenyataan bahwa banyak ibu-ibu rumah tangga yang berpendapatan rendah
takut ke bank karena prosedur yang rumit dan lama. Sehingga dengan adanya
program simpan pinjam ini, maka masyarakat di wilayah pedesaan dapat terbantu
usahanya.
2.3 Pembangunan
Pedesaan
Berbagai sudut pandang dapat
digunakan untuk menelaah pembangunan pedesaan. Menurut Haeruman ( 1997 ), ada
dua sisi pandang untuk menelaah pedesaan, yaitu:
1)
Pembangunan pedesaan dipandang sebagai suatu proses alamiah yang bertumpu pada
potensi yang dimiliki dan kemampuan masyarakat desa itu sendiri. Pendekatan ini
meminimalkan campur tangan dari luar sehingga perubahan yang diharapkan
berlangsung dalam rentang waktu yang panjang.
2)
Sisi yang lain memandang bahwa pembangunan pedesaan sebagai suatu interaksi
antar potensi yang dimiliki oleh masyarakt desa dan dorongan dari luar untuk
mempercepat pemabangunan pedesaan.
.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Peranan
perbankan terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat desa
Terdapat
berbagai permasalahan di desa dalam hal perekonomian, salah satunya adalah
tingkat kemiskinan dan pengangguran yang semakin kompleks. Hal ini disebabkan
karena kurangnya pendidikan dan tersedianya lapangan pekerjaan yang kurang
memadai di daerah pedesaan. Sehingga hal ini menyebabkan turunnya tingkat
perekonomian masyarakat di desa. Lebih lagi banyak
masyarakat desa yang belum memiliki pengertian yang cukup tentang masalah
perbankan. Sehingga untuk mencukupi kebutuhan, banyak masyarakat desa yang melakukan
migrasi ke kota untuk mencari pekerjaan yang layak. Padahal belum tentu terdapat
pekerjaan yang layak di kota dan bahkan
tidak sedikit masyarakat desa yang pada awalnya ingin mendapat pekerjaan yang
layak di kota, justru mereka menjadi gelandangan, perampok, atau melakukan
hal-hal yang kurang baik demi mencukupi kebutuhan karena gagal memperoleh
pekerjaan.
Bukan
hanya itu, banyak siswa-siswi di wilayah pedesaan yang tidak melanjutkan
sekolahnya dan memilih untuk bekerja di luar negeri guna untuk mendapatkan penghasilan
yang lebih tinggi daripada bekerja di desa. Tapi hal ini juga memiliki resiko
yang tinggi melihat banyaknya TKW yang mendapat siksaan dan makian dari
majikan-majikan disana, hanya karena
melakukan kesalahan sepele. Bahkan ada beberapa kasus di Indonesia yang
mengabarkan bahwa beberapa TKW tewas akibat siksaan atau hukuman pancung akibat
melawan majikannya itu.
Masalah
ini tak bisa dibiarkan secara terus menerus. Diperlukan adanya suatu program
yang pantas untuk menyelesaikan masalah
perekonomian pedesaan, khususnya dari pihak perbankan. Karena perbankanlah yang
mengurusi masalah perekonomian nasional. Dan masyarakat desa juga perlu
mengembangkan usaha mereka di desa, terutama pada sektor pertanian, perikanan,
perhutanan, dan yang paling penting adalah kewirausahaannya. Ini juga termasuk
kelemahan masyarakat desa yaitu kurang berinisiatif untuk mendirikan usaha
sendiri secara mandiri.
Untuk itu perlu diadakannya suatu penyuluhan, pelatihan dan pembinaan yang cukup
agar masyarakat dapat membangun perekonomian sendiri melalui pemberian pinjaman dengan bunga ringan dan persyaratan yang lebih
mudah.
3.2 Upaya Perbankan untuk Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Desa
Upaya
perbankan dalam peningkatan taraf hidup masyarakat desa dapat berupa peminjaman
modal kepada para pengusaha UMKM (Usaha
Mikro Kecil dan Menengah) didesa
melalui BANK DESA. Bank Desa ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak
ekonomi rakyat. Selama ini petani dan pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan
Menengah) kesulitan mendapatkan modal karena keterbatasan pengetahuan dan akses
perbankan. Disisi lain, keberadaan lembaga keuangan di tingkat kecamatan
seperti BPR/BKK belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan modal rakyat kecil.
Sehingga diperlukan suatu lembaga keuangan yang mudah dijangkau masyarakat di
pedesaan dan tidak sulit dalam persyaratan pemberian bantuan modal usaha.
Program ini bahkan tidak hanya perlu dijalankan di satu wilayah saja. Tetapi
juga secara nasional, mengingat persoalan yang dihadapi masyarakat kecil
relatif sama di setiap daerah.
Bank desa adalah
salah satu solusi yang memungkinkan
untuk dikembangkan di pedesaan disamping koperasi. Bank desa adalah sistem
pengelolaan jasa keuangan secara modern akan tetapi tetap mengedepankan asas
kekeluargaan, karena tujuannya bukan hanya sekedar mencari profit atau
keuntungan, akan tetapi lebih sebagai penggerak sistem perekonomian warga desa.
Bank dalam
prakteknya tidak jauh berbeda dengan praktek perbankan konvesional atau
syariah. Manajemen yang diterapkan juga sama, semua mengacu pada praktek
perbankan modern yang terstruktur dan rapi, sehingga sangat mudah dalam
pemantauan serta supervisinya.
Dengan adanya Bank
Desa, bukan saja memberikan kemudahan dalam penyediaan pendanaan dan
permodalan, akan tetapi juga memberikan jasa pengelolaan keuangan bagi warga
desa dengan sistem yang lebih rapi dan modern.
3.3
Kontribusi yang
diberikan perbankan kepada masyarakat desa
Kontribusi dari perbankan yang diharapkan untuk diberikan
kepada masyarakat desa dalam upaya peningkatan taraf hidup dapat berupa:
Kualitas dan kuantitas sumber daya
manusia (SDM) di desa perlu ditingkatkan karena SDM di desa masih memiliki banyak kekurangan. Penduduk di desa kurang
mendapat pendidikan yang cukup dan umumnya belum memiliki pengetahuan yang
cukup tentang masalah ekonomi. Sehingga diperlukan suatu edukasi atau pelatihan
kepada masyarakat desa agar mereka dapat
menciptakan usaha sendiri yang bermanfaat untuk pembangunan desa.
b.
Peningkatan inovasi produk yang kompetitif.
Dalam menciptakan usaha, diperlukan
adanya inovasi dan kompetisi untuk dapat mengembangkannya. Inovasi merupakan
suatu usaha yang selalu ingin memberi
warna baru atau ide-ide baru untuk produk yang dihasilkannya agar konsumen
tidak merasa bosan dan kebutuhan konsumen dapat tercukupi dengan baik.
Sedangkan kompetitif adalah rasa bersaing dengan produsen lain dengan
persaingan yang positif. Dengan rasa persaingan ini, seseorang akan terdorong
untuk terus member inovasi atau meningkatkan kualitas produknya agar tak
tertinggal oleh produsen lain.
c.
Keberlangsungan program dan edukasi untuk masyarakat.
Masyarakat desa perlu mendapatkan program
dan edukasi yang bermanfaat bagi usaha mereka, seperti mendirikan sebuah
kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Di dalam kelompok tersebut,
masyarakat diharapkan dapat saling bekerja
sama untuk usaha pembinaan dari pihak-pihak perbankan, diharapkan masyarakat
desa dapat menjalankan program usaha ini dengan mandiri dan professional.
d.
Pemberian perhatian ekstra kepada sektor pertanian dalam pertumbuhan
ekonomi desa.
Perbankan perlu memberikan perhatian
ekstra terhadap sektor pertanian, karena sektor pertanian merupakan usaha
primer penduduk di desa. Seperti yang telah kita ketahui, terdapat banyak masalah
yang menyangkut sektor pertanian. Diharapkan perbankan dapat membantu dan
membina masyarakat desa untuk mengatur sektor pertanian mereka. Sehingga
kesejahteraan masyarakat di desa dapat terwujud. Adapun bantuan tersebut dapat
berupa pembinaan dan pelatihan untuk masyarakat di bidang pertanian.
BAB
IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas, kami menyimpulkan:
a. Peranan
perbankan terhadap pembangunan masyarakat desa dapat berupa peminjaman modal dengan bunga yang rendah dan persyaratan
yang tidak rumit.
b. Upaya peningkatan
taraf hidup masyarakat di desa dapat berupa pembentukan
sebuah lembaga perekonomian di desa yang berasas kekeluargaan seperti
mendirikan Bank Desa.
c. Bentuk kontribusi
yang diberikan perbankan antara lain melalui pemenuhan kuantitas dan kualitas
SDM, peningkatan inovasi produk yang kompetitif, dan pemberian perhatian ekstra
kepada sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi desa.
3.2
Saran
Sebaiknya
pemerintah tidak hanya mendirikan bank desa di satu wilayah saja, tetapi di seluruh desa di Indonesia, mengingat persoalan yang dihadapi masyarakat kecil relatif sama di setiap
daerah. Sehingga pembangunan daerah dalam upaya peningkatan taraf
hidup masyarakat desa dapat berkembang lebih baik di seluruh wilayah Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
Agam, Rameli. 2009. Menulis Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Familia Pustaka Keluarga.
Nindhita,
Maria. 2008. CSR untuk Pemberdayaan
Ekonomi Lokal. Jakarta: Indonesia Business
Links.
Nurastuti,
Wiji. 2011. Teknologi Perbankan. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
http://tiosijimbo.wordpress.com/2011/03/19/pengertian-klasifikasi-bank/ (diakses senin, 28 mei 2012, 10.46 am)
Tag :// Info,
Tag :// Pelajaran
Ekonomi Pembangunan Terhadap Pengangguran di Indonesia
(Disusun oleh:Hendra L.P)Direvisi Oleh :
Elsye Pabalik
A.Sriwahyuni Wahid
Kelas : XII IPA II, SMA 12 MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat taufik dan hidayah-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulisan makalah yang berjudul “Ekonomi Pembangunan terhadap Pengangguran di Indonesia” ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan dampak dari pengangguran terhadap masyarakat Indonesia pada umumnya.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan dari guru pembimbing, serta berbagai bantuan dari berbagai pihak, akhirnya pembuatan karya tulis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Terima kasih kepada Hendra L.P karena kami dapat merevisi karya tulis ini. Penulis berharap dengan penulisan karya tulis ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengangguran di Negara-negara berkembang seperti Indonesia, dalam pembangunan ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah yang lebih rumit dan lebih serius daripada masalah perubahan dalam distribusi pendapatan yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan terendah. Keadaan di Negara-negara berkembang dalam beberapa dasawarsa ini menunjukan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan kerja yang lebih cepat daripada pertambahan penduduk yang berlaku. Oleh karenanya, masalah pengangguran yang mereka hadapi dari tahun ke tahun semakin bertambah serius.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup/mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain-lain.
Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak yang negatif bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dampak negatif dari pengangguran adalah kian beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen perdagangan anak dan sebagainya sudah menjadi patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus yang sulit di berantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban sosial yang tidak bernilai. Menurunnya kualitas sumber daya manusia, tidak di hargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korban sosial dari penyakit sosial. Oleh karena itu, persoalan pengangguran ini harus secepatnya di pecahkan dan dicari jalan keluarnya. Namun demikian, perlu disyukuri karena kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dalam satu tahun terakhir atau hingga kuartal pertama tahun 2010 menunjukkan adanya sedikit perbaikan. Hal ini digambarkan dengan adanya peningkatan kelompok penduduk yang bekerja serta menurunnya angka pengangguran. Pada kuartal pertama tahun 2010 jumlah angkatan kerja mencapai 116 juta orang naik 2,26 juta orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya kuartal yang sama tahun 2009 yang sebesar 113,74 juta orang. Sedangkan penduduk yang bekerja juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 107,41 juta orang naik dari kuartal pertama tahun 2009 sebesar 2,92 juta orang yang sebelumnya 104,49 juta orang. Sementara itu, untuk jumlah pengangguran di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2010 mencapai 8,59 juta orang atau 7,41 persen dari total angkatan kerja, mengalami penurunan sekitar 670 ribu orang jika di bandingkan dengan tahun sebelumnya atau kuartal pertama tahun 2009 yang sebesar 8,14 persen.
Naiknya jumlah penduduk yang bekerja pada kuartal pertama tahun 2010 ini terutama di sektor jasa kemasyarakatan yakni sebesar 1,62 juta orang (11,52 %) dan di sektor pertanian sebesar 1,22 juta orang (2,92 %). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan yakni sektor konsumsi sebesar 11,70 persen dan sektor transportasi sebesar 4,91 persen. Dengan demikian sektor jasa kemasyarakatan, industri dan perdagangan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada kuartal pertama tahun 2010.Penduduk yang bekerja menurut status pekerjaan.
Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari kategori status pekerjaan utamapekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada kuartal pertama tahun 2010 sebanyak 33,74 juta (31,42%) pekerja Indonesia bekerja pada kegiatan/sektor formal ada 73,67 juta orang (68,58%) bekerja pada sektor informal. Dari 107,41 orang yang bekerja pada waktu yang sama, status pekerja utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan yakni mencapai 30,72 juta atau sekitar 28,61 persen, kemudian diikuti berusaha dibantu buruh tidak tetap (buru harian/borongan) sebesar 21,92 juta orang atau 20,41 persen dan berusaha sendiri sejumlah 20,46 juta orang atau 19,05% sedangkan sisanya adalah berusaha dibantu buruh tetap.
Penduduk bekerja menurut pendidikan.Jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk semua golongan pendidikan mengalami kenaikan, di mana pada kuartal pertama tahun 2009 pekerja yang bekerja dengan tamatan Universitas sebanyak 4,22 juta orang, untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 4,94 juta orang. Sementara untuk tenaga kerja yang bekerja dengan tamatan Diploma 1/11/ III pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 2,68 juta orang pada kuartal yang sama tahun 2010 naik menjadi 2,89 juta orang sementara untuk pekerja dengan pendidikan terakhir sekolah menengah kejuruan juga terjadi peningkatan, pada kuartal pertama tahun 2009 sebanyak 7,19 juta orang untuk kuartal yang sama tahun 2010 meningkat menjadi 8,34 juta orang.
Sementara pada waktu yang sama, pekerja pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar ke bawah masih tetap tinggi yakni sekitar 55,31 juta orang, sedangkan jumlah pekerja dengan pendidikan tinggi masih relatif kecil. Pekerja dengan pendidikan diploma sekitar 2,69 persen dan pekerja dengan pendidikan sarjana hanya sebesar 4,60 persen.Pemerintah pada tahun 2010 menargetkan angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, untuk memenuhi target tersebut pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5-6 persen dengan pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan bisa menciptakan 2,3 juta lapangan kerja baru. Namun pada waktu yang bersamaan juga akan masuk angkatan kerja baru sekitar 2,1 juta orang.
Dengan target pemerintah pada tahun 2010 angka pengangguran di Indonesia menjadi 8 persen, jika dilihat dari data yang ada di BPS pada kuartal pertama tahun 2010 sudah bisa dikatakan berhasil, sebab menurut data yang ada di mana angka pengangguran hanya sebesar 7,41 persen atau 8,59 juta orang.YanQ menjadi pertanyaan dengan keberhasilan kuartal 1/2010 apakah angka tersebut bisa di pertahankan hingga akhir tahun 2010 !.. , mengingat pada kuartal ketiga merupakan masa-masa lulusan sekolah dan pada waktu yang bersamaan akan menciptakan angkatan kerja baru yang mencapai 2,1 iuta orang. Oleh karena itu, guna menanggulangi lonjakan angkatan kerja baru serta mengurangi angka pengangguran perlu dilakukan sebuah langkah/cara yang kongkrit. Salah satu cara yang realistis dalam jangka pendek yakni dengan memberdayakan sektor informal, padat karya dan menciptakan jiwa kewirausahaan bagi kaum muda sehingga akan bisa menciptakan pengusaha baru, di samping strategi jangka panjang seperti pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah melalui kebijakan desentralisasi. Sektor informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi pereda di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal di abaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawab sebagian dari masalah pengangguran yang di hadapi bangsa ini, maka sudah waktunya sektor informal didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan usaha ekonomis produktif bagi pekerja-pekerja informal serta bisa dijadikan modal untuk merintis usaha baru. ( Mn ) Penelitian Biro Pusat Statistik (BPS) membedakan angkatan kerja menjadi penduduk yang bekerja dan penduduk yang mencari pekerjaan atau dapat di sebut sebagai pengangguran terbuka. Pengertian BPS tentang angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (10 tahun ke atas) yang bekerja atau punya pekerjaan sementara tidak bekerja dan yang mencari pekerjaaan. Sedangkan yang di maksud bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatannya tidak bekerja maupun mencari kerja. Mereka adalah penduduk dengan kegiatan sekolah, menjurus rumah tangga tanpa mendapat upah dan tidak mampu melakukan kegiatan seperti pension atau cacad jasmani.
Data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) ini sangat boleh jadi masih lebih rendah daripada kenyataan riil yang ada di lapangan. Bisa saja dalam kenyataannya angka pengangguran di Indonesia masih lebih tinggi dari data dan angka resmi itu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi masalah pengangguran di Indonesia?
2. Bagaimana keadaan pengangguran di Indonesia?
3. Apakah pengangguran mengakibatkan kemiskinan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besarnya pengangguran yang terjadi di Indonesia khususnya Jakarta,masalah dan keadaan pengangguran, serta untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang menimbulkan terjadinya pengangguran dan juga untuk mengetahui bagaiamana sikap pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1.Penulis
Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi si penulis mengenai masalah pengangguran yang ada dinegara kita yang semakin tahun semakin meningkat jumlahnya akibat dari beberapa faktor,baik dari dalam maupun dari luar.
2.Masyarakat
Masyarakat juga dapat mengetahui penyebab apa saja yang menimbulkan pengangguran serta masyarakat juga dapat bertindak langsung dalam upaya mengatasi masalah pengangguran.
3.Siswa
Siswa mendapat pengalaman dalam meenyusun karya ilmiah dengan cara merevisi ulang.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERNGKA FIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian pengangguran
Pengertian penganguran adalah sebutan untuk suatu keadaan di mana masyarakat tidak bekerja.Menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan dalam kurun waktu seminggu sebelum pencacahan dan sedang berusaha mencari pekerjaan dan ini mencangkup mereka yang sedang menunggu panggilan terhadap lamaran kerja yang di ajukan atau sedang tidak mencari kerja karena beranggapan tidak ada kesempatan kerja yang tersedia untuk dirinya walaupun dia sanggup.
keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerjasama dengan besarnya
angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Pada
kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih
kecil dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja akan mendapatkan
pekerjaan, maka timbullah penggangguran.
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau bekerja
secara tidak optimal. Berdasarkan pengertian tersebut, maka pengangguran dapat
dibedakan menjadi tiga macam.
1. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang betul-betul tidak mempunyai
pekerjaan. Pengangguran ini terjadi ada yang karena belum mendapat pekerjaan
padahal telah berusaha secara maksimal dan ada juga yang karena malas mencari
pekerjaan atau malas bekerja.
2. Pengangguran Terselubung (Disguessed Unemployment)
Pengangguran terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya
tenaga kerja untuk satu unit pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja
tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi.
Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak sesuai
dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal.
Contoh:
Pada sebuah kantor terdapat 10 tenaga administrasi yang menangani pekerjaan yang
ada. Padahal dengan jumlah tenaga 6 orang saja semua pekerjaan dapat terselesaikan
dengan baik. Akibatnya para pegawai tersebut bekerja tidak optimal dan bagi kantor
tentu merupakan suatu pemborosan.
3. Setengah Menganggur (Under Unemployment)
Setengah menganggur ialah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu. Ada yang mengatakan bahwa tenaga kerja
setengah menganggur ini adalah tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam dalam
seminggu atau kurang dari 7 jam sehari. Misalnya seorang buruh bangunan yang telah
menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil
menunggu proyek berikutnya.
Bisakah Anda memberi contoh lain mengenai jenis pengangguran di atas? Coba sebutkan
lalu cocokkan ciri-ciri pengangguran tadi dengan contoh yang Anda sebutkan.
Apabila digambarkan dengan bagan, maka jenis pengangguran ini akan nampak sebagai
berikut:
2. Jenis pengangguran
1. Pengangguran Friksional (Transisional).
Pengangguran ini timbul karena perpindahan orang-orang dari satu daerah ke daerah
lain, dari satu pekerjaan ke pekerjaan yang lain dan karena tahapan siklus hidup yangberbeda.
Contoh:
- Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementara
menganggur.
- Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari pekerjaan yang baru yang lebih baik
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran akibat keadaan ekonomi. Perubahan struktur ekonomi akhirnya mengalami perubaahana dalam kebutuhan tenaga kerja. Struktur ekonomi agraris berubah menjadi sistem struktur Industri, yang menuntut perubahan keterampilan yang dapat menunjang industri.
Beberapa kasus pengangguran struktural terjadi pada 1998, pada saat bangsa Indonesia mengalami krisis moneter. Banyak pekerja pabrik, pegawai bank dan perusahaan-perusahaan serta lembaga-lembaga lainnya yang mengalami kerugian, sehingga dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pada tahun tersebut, tingkat pengangguran di Indonesia begitu tinggi.
Pengangguran struktural dapat diatasi jika pemerintah melakukan dan mengeluarkan peraturan serta kebijakan yang memihak rakyat. Di samping itu, pengganggur pun harus memperdalam keahlian dan kemampuannya
Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan dalam struktur perekonomian yangmenyebabkan kelemahan di bidang keahlian lain. Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.
3. Pengangguran Siklikal atau Siklus atau Konjungtural
Pengangguran ini terjadi karena adanya gelombang konjungtur, yaitu adanya resesi
atau kemunduran dalam kegiatan ekonomi. Contoh: Di suatu perusahaan ketika sedang
maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya
merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan.
4. Pengangguran Musiman (Seasonal)
Pengangguran musiman terjadi karena adanya perubahan musim. Contoh: pada musim
panen, para petani bekerja dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.
5. Pengangguran Teknologi
Pengangguran ini terjadi karena adanya penggunaan alat–alat teknologi yang semakin
modern. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai
penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak
bekerja lagi.
6. Pengangguran Politis
Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara langsung
atau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan Bank-bank bermasalah
sehingga menimbulkan PHK.
7. Pengangguran Deflatoir
Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan pekerjaan dalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah tenaga kerja melebihi kesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.
Pengangguranatau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatanmas yarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnyakemis kinan dan masalah-masalahsos ial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yangberkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
8. Penganggur Voluntary
Penganggur voluntary adalah penganggur yang sebenarnya mampu bekerja, namun memilih tidak bekerja karena mempunyai usaha. Misalnya, membuka rental mobil, membuka kos-kosan, dan lain-lain. Penganggur voluntary bisa membuka lapangan pekerjaan untuk penganggur lainnya.
3. Penyebab Pengangguran
Beberapa hal yang menyebabkan pengangguran antara lain:
a.Penduduk yang relatif banyak
b. Pendidikan dan keterampilan yang rendah
c. Angkatan kerja tidak dapat memenuhi persyaratan yang diminta dunia kerja
d. Teknologi yang semakin modern
e. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakukan
4. Dampak Pengangguran
Pengangguran bisa menimbulkan dampak negatif, yang bukan hanya bagi sang penganggur, namun juga bagi masyarakat di sekitarnya. Pengangguran membawa permasalahan ekonomi suatu keluarga, yang bisa menyebabkan terganggunya kondisi psikis seseorang.
Misalnya, terjadi pembunuhan akibat masalah ekonomi, terjadi pencurian dan perampokan akibat masalah ekonomi, rendahnya tingkat kesehatan dan gizi masyarakat, kasus anak-anak terkena busung lapar, juga terjadinya kekacauan sosial dan politik seperti terjadinya demonstrasi dan perebutan kekuasaan.
5. Tujuan Dan Kebijakan Pemerintah
Beberapa Tujuan Kebijakan Pemerintah
a. Tujuan Bersifat Ekonomi :
1.Menyediakan lowongan pekerjaan dari tahun ke tahun
2.Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
3.Memperbaiki pembagian pendapatan
Tujuan Bersifat social dan politik :
1.Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga, di dalam suatu rumah tangga harus ada yang mempunyai pekerjaan guna memenuhi kebutuhannya.
2.Menghindari masalah kejahatan, karena semakin tinggi pengangguran maka semakin tinggi kasus kejahatan.
3.Mewujudkan kestabilan politik, dalam perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi masyarakat sering kali melakukan demontrasi dan mengemukakan kritik atas pemimpin pemerintah dan ini dapat menghambat kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang terlambat berakibat pangangguran memburuk.
b. Kebijakan Pemerintah:
1.Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya.
Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
2.Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
3.Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
4.Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
5.Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
6.Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
7.Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
8.Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil. Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
9.Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi. Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
10.Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif
6. Tindakan Pemerintah
Tindakan pemerintah dalam mengatasi pengangguran:
-Mengurangi pajak
-Mendorong lebih banyak investasi membari subsidi
-Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
- Memperbaiki pembagian pendapatan
- Menghindari masalah kejahatan
- Menambah keterampilan masyarakat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Materi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif . deskriptif adalah salahsatu metode penelitian dengn cara observasi melalui internet dan buku-buku, yang dapat memberikan fakta secara aktual dan kontekstual. Data yang diperoleh hanya berlaku bagi tempat , waktu, dan kondisi penelitian.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis memakai metode observasi dengan membaca, mencatat serta melihat keadaan secara langsung maupun dari pemberitaan media elektronik selain itu penulis juga mendapatkan informasi ini melalui internet.
B. Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah:
1) Metode angket atau Kuesioner
Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang Ia ketahui. Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa Angket adalah suatu cara pengumpulan informasi dengan penyampaian suatu daftar tentang hal-hal yang diteliti.
2) Metode Observasi
Yaitu memperlihatkan sesuatu dengan mempergunakan mata. Atau observasi juga disebut pengamatan, meliputi kegiatan pemusatperhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh indra
Tempat pengumpulan bahan (sampah non organik) dari rumah-rumah tetangga dan tempat terdapat sampah non organic.
C. Teknik Analisis dan Pengumpulan Data
Data dan informasi yang telah di kumpulkan akan diolah dengan beberapa metode analisa data sebagai berikut:
1) Analisa Kualitatif yaitu mengamati.memahami, dan menafsirkan setiap data yang ada kaitannya dengan rumusan masalah.
2) Analisa Deskriptif yaitu setelah data dan informasi terkumpul maka dilanjutkan penyusunan dan penghimpunan dan membahasnya serta menginterprestasikan berdasarkan logika dan teori yang relavan untuk menarik kesimpulan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pada 2002: usia kerja (148,730 juta), angkatan kerja (100,779 juta), penduduk yang kerja (91,647 juta), penganggur terbuka (9,132 juta), setengah penganggur terpaksa (28,869 juta), setengah penganggur sukarela tidak diketahui jumlah pastinya. Hingga tahun 2002 saja telah banyak pengangguran, apalagi di tahun 2003 hingga 2007 pasti jumlah penggangguran semakin bertambah dan mengakibatkan kacaunya stabilitas perkembangan ekonomi Indonesia.
Untuk itu, mengatasi pengangguran dapat dilakukan dengan cara berikut.
• Memperluas dan membuka lapangan pekerjaan.
• Bagi individu yang mampu (wiraswasta), membuka usaha baik skala kecil maupun besar. Hal ini mampu memperkecil tingkat pengangguran dan membuka lapangan pekerjaan baru.
• Mengadakan bimbingan, penyuluhan dan keterampilan tenaga kerja, menambah keterampilan, dan meningkatkan pendidikan.
Serta perlunya ada Rekomendasi yaitu :
1.Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.
2.Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan.
B. Pembahasan
Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam mencari kerja tersebut.
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah- masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja Masalah pengangguran dan setengah pengangguran tersebut di atas salah satunya dipengaruhi oleh besarnya angkatan kerja. Angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2002 sebesar 100,8 juta orang. Mereka ini didominasi oleh angkatan kerja usia sekolah (15-24 tahun) sebanyak 20,7 juta. Pada sisi lain, 45,33 juta orang hanya berpendidikan SD kebawah, ini berarti bahwa angkatan kerja.di.Indonesia.kualitasnya.masih.rendah. Tanggal 17 Oktober lalu komunitas global baru saja merayakan hari anti kemiskinan se-dunia. Akan tetapi di negeri ini, kemiskinan adalah simbol sosial yang nyaris absolut dan tak terpecahkan. Sejak masa kolonial hingga saat ini, predikat negeri miskin seakan sulit lepas dari bangsa yang potensi kandungan kekayaan alamnya terkenal melimpah. Cerita pilu kemiskinan seakan kian lengkap dengan terjadinya berbagai musibah alam dan bencana buatan: gempa bumi, tsunami, lumpur panas Lapindo, dan kebakaran hutan yang diikuti kabut asap. Kantung-kantung kemiskinan di negeri ini kian hari kian menyebar bak virus ganas, mulai dari lapis masyarakat pedesaan, kaum urban perkotaan, penganggur, hingga ke kampung-kampung nelayan
a. Sikap Pemerintah
Menangani Lapangan Pekerjaan
Sikap Pemerintah pada saat bertambahnya para penganggur dan juga manusia-manusia yang tidak berpendidikan yang menjadi salah satu penyebabnya.seharusnya pemerintah membuka kursus untuk ketermpilan bagi masyarakat. Salah satunya ada dengan meningkatkan peranan Balai Latihan Kerja (BLK)
b. Keterampilan yang di sediakan
Seperti menjahit, bengkel, tata boga, komputer, dan keterampilan lainnya yang diperlukan oleh hotel, perusahaan motor bahkan instansi pemerintahan daerah setempat.
c. Mutu para lulusan BLK
yaitu memiliki keterampilan yang tidak kalah kualitasnya dengan lulusan perguruan tinggi. Buktinya mantan didikan BLK sudah ada yang diminta oleh hotel-hotel ternama, perusahaan garmen, dan instansi pemerintah yang membutuhkan tenaga kerja. Contohnya, sambungnya, di BLK Jakarta Timur. Dari 60 orang yang menempuh pelatihan kerja di sana, hampir 50 persen diminta beberapa perusahaan untuk menjadi pegawai mereka.
d. Disnakertrans bekerja sama
Cara lainnya, Disnakertrans juga membina kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk mengadakan pelatihan keterampilan. Saat ini, Disnakertrans telah mengadakan pelatihan kerja sama bengkel dengan Perusahaan Toyota Astra. Dari hasil pelatihan tersebut, Toyota Astra akan melihat peserta didik yang dinilai berkualitas baik lalu diajak bergabung untuk bekerja di perusahaannya
e. Mengenai Tingkat Penganguran
Terjadi karena Urbanisasi tidak bisa di tekan ini terlihat pada setiap akhir tahun seusai labaran , Jakarta akan menampung masyarakat yang dating dari provinsi lain.Untuk menekan arus urbanisasi, mantan Walikota Jakarta Pusat ini menyatakan perlu kerja sama dengan pemerintah provinsi lain. Dengan azas otonomi daerah, pembangunan di luar Jakarta harus dapat diakselarasikan dengan di ibukota, sehingga tidak ada lagi warga yang berbondong-bondong datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Karena di daerahnya telah memberikan kesempatan pekerjaan yang lebih luas dari ibukota.
Ketidak Stabilan angka Pengangguran
Salah satunya disebabkan jumlah pencari kerja lebih banyak dari lowongan kerja yang ditawarkan dan penempatan kerja dari pencari kerja yang dianggap memenuhi kriteria yang dipersyaratkan perusahaan-perusahaan.
f. Kepedulian Masyarakat
Mengapa kita peduli terhadap angka-angka tersebut?
Pertama, angkayang kurang akurat tidak akan menghasilkan perumusan kebijakan yang tajam danlangkah-langkah penanganan yang saksama.
Kedua, masalah pengangguranberdampak luas terhadap kehidupan sosial dan politik yang pada gilirannya akanmemukul balik kestabilan makro-ekonomi yang telah dicapai dengan susah payah.
g. Dampak Negatif dari pengangguran dan Penuntasanya
Seperti:beragamnya tindakan kriminal, anak jalanan, pengemis,
prostitusi, perdagangan anak, aborsi, pengamen dan sebagainya sudah menjadi
patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus kankeryang sulit diberantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkankorban-korban sosial yang tidak ternilai. Menurunnya kualitas sumber daya
manusia, tidak dihargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korbansosial dari penyakit sosial ini sudah sangat merusak sendi-sendi kehidupankemanusiaan yang beradab. Karena itu persoalah pengangguran ini harussecepatnya dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya yang terbaik. Tentunya untuk menghilangkan pengangguran dalam situasi kehidupan ekonomi Bangsa yang sedang morat-marit ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tetapi upaya mengurangi pengangguran bukanlah hal yang mustahil.
Cara yang realistis dalam jangka pendek mengurangi pengangguran adalah memberdayakan sektor informal, padat karya dll disamping strategi jangka panjang seperti pemerataan wilayah pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan desentralisasi. Sector informal dinilai sangat membantu menyerap orang-orang yang menganggur tetapi kreatif dan menjadi peredam di tengah pasar global. Namun bukan berarti sektor formal diabaikan. Jika ternyata sektor informal ternyata dapat menjawabi sebagian dari masalah pengangguran yang dihadapi Bangsa kita, maka sudah waktunya sektor informal ini didukung oleh pemerintah dengan menyiapkan anggaran. Anggaran ini bisa digunakan untuk dijadikan modal pengembangan usaha ekonomis produktif bagi pekerja-pekerja informal.
Keterbatasan mereka di dalam pendidikan sangat mudah dijadikan alat
komoditas politik untuk melakukan berbagai konflik sosial di tengah masyarakat Pengangguran erat kaitannya dengan kemiskinan dan kemelaratan.
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan menjerumuskan sebagaian besar manusia Indonesia ke jurang kemelaratan. Tidak tercapainya pemenuhan kebutuhan ekonomi ini akan menciptakan masalah-masalah social.
h. Sebab langsung(direct causes)
Ada beberapa sebab langsung(direct causes) terjadinya
pengangguran besar-besaran di Indonesia yakni:
1) terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja,
2) Kelangkaan Lapangan Kerja,
3) Pemulangan TKI ke Indonesia,
4) Rasionalisasi karyawan dll.
Sebab langsung ini pada saat yang sama menjadi akibat dari sebab-sebab yang lain. PHK disebabkan oleh perusahaan bangkrut. Perusahaan bangkrut disebabkan oleh karena kredit macet/tidak mampu mengangsur pinjaman Bank. Kredit macet disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda bangsa ini sejak tahun 1997. Krisis ekonomi disebabkan oleh krisis moneter(melemahnya nilai rupiah terhadap dolar AS). Krisis moneter disebabkan oleh rusaknya ekonomi Indonesia. Kerusakan ekonomi ini disebabkan oleh adanya mental korup, kolusi dan nepotisme (KKN) yang menggurita dan sistematik pada semua lembaga negara dan swasta. Budaya KKN ini disebabkan oleh pemerintahan yang kotor(tidak bersih). Masih bisa dicari lagi sebab-sebabnya misalnya dekadensi(kemerosotan moral),
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengangguran di Indonesia yang telah mencapai puluhan juta orang
merupakan suatu masalah yang mendesak yang harus segera dipecahkan karena
dampak pengangguran itu akan sangat berbahaya bagi tatanan kehidupan sosial.
Adalah fakta bahwa berbagai kejahatan sosial seperti
pencurian/penodongan/perampokan, pelacuran, jula beli anak, anak jalanan dan
lain-lain merupakan dampak dari pengangguran. Dilihat dari dampaknya yang luas
terhadap tatanan kehidupan sosial, pengangguran telah menjadi kuman penyakit
sosial yang relatif cepat menyebar, berbahaya dan beresiko tinggi menghasilkan
korban sosial yang pada gilirannya menurunkan kualitas sumber daya manusia,
martabat dan harga diri manusia. Karena itulah maka melalui strategi komunikasi
pembangunan, kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
mutlak dilakukan agar angka pengangguran dapat ditekan/dikurangi.
Dengan kebijakan yang langsung menyentuh permasalahan pengangguran,
maka penyebab dari berbagai patologi sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat
dikurangi. Berbagai masalah sosial perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini
berakar dari kesulitan hidup atau kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan
sumber hudup(pekerjaan).
Pengangguran merupakan problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke tahun. Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin menyempitnya dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang kita punyai.
Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal asing, perilaku proteksionis sejumlah negara-negara maju dalam menerima ekspor komoditi, Beberapa masalah lain yang juga berpengaruh terhadap ketenagakerjaan adalah masih rendahnya arus masuk modal asing (investasi), stabilitas keamanan, perilaku proteksionis (travel warning) sejumlah Negara-negara barat terhadap Indonesia, perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan global yang menjadikan krisis pangan didunia, harga minyak dunia naik, pasar global dan berbagai perilaku birokrasi yang kurang kondusif atau cenderung mempersulit bagi pengembangan usaha, serta tekanan kenaikan upah buruh ditengah dunia usaha yang masih lesu.
Disamping masalah-masalah tersebut diatas, faktor-faktor seperti kemiskinan, ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia.
Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.
B. Saran
Memberikan motivasi kepada para penganggur untuk bisa memasukan dirinya dalam lingkup pekerjaan. Dan bagi pemerintah, membuka sebuah lapangan kerja dibidang keterampilan untuk menampung kapasitas para penganggur
DAFTAR PUSTAKA
1. Conyer Diana, 1994. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. Yogyakarta :
Gajah Mada University Press.
2.Studi Kasus di Kupang NTT. Tesis, Pascasarjana UI, 1999.
3.. Harian Kompas, 25 Oktober 2003.
4. Harian Kompas, 10 September 2003
5. Harian Kompas, 27 September 2003.
6. Harian Pos Kupang, 20 Juni 2003.
7. Suarapublika, Novermber 2003.
8. Buku Ekonomi Pembangunan, Prayitno, Hadi . Penerbit Ghalia Indonesia
9. Dok./ Beritajakarta.com
10. WWW.Google.com
11. Kompas Kamis 5 Februari 2009
BIODATA PENULIS
1. Penyusun :
Nama : Hendra L.P
TTl : Surabaya, 25 Agustus 1984
Hobby : Menulis
2. Nama Perevisi:
A. Nama : Elsye Pabalik
Alamat : Jln.Angkasa VI no.22
TTl : Toraja, 22 Mei 1993
Hobby : Menari, Listening Music
Cita” : Pegawai Bank
B. Nama : A.Sriwahyuni.w
Alamat : Jln.Inspeksipam Lr.5
TTl : Ujung Pandang,11 oktober 1993
Hobby : Baca komik,main game
Cita” :Perawat
Tag :// Info,
Tag :// Pelajaran
Wednesday, 24 September 2014
Pada waktu musim haji tiba, datanglah ke Mekah kabilah-kabilah Arab dari
segala penjuru tanah Arab. Di antara mereka itu, terdapat jemaah orang
Khazraj dari Yatsrib. Sebagaimana biasanya setiap musim haji, Nabi
Muhammad menyampaikan seruan Islam kepada kabilah-kabilah yang sedang
melakukan haji itu. Kali ini beliau menjumpai orang-orang Khazraj.
Mereka ini sudah ada yang mempunyai pengertian tentang agama ketuhanan,
dan kerap kali mendengar dari orang Yahudi di negeri mereka, tentang
akan lahirnya seorang Nabi pada waktu yang dekat. Segeralah mereka
mencurahkan perhatian kepada da'wah yang disampaikan Nabi kepada mereka
itu, dan pada waktu itu juga mereka langsung beriman setelah mereka
yakin bahwa Muhammad itu Nabi yang dinanti-nantikan. Peristiwa ini
merupakan titik terang bagi perjalanan risalah Muhammad s.a.w. Orang
Khazraj yang masuk Islam ini tidak lebih dari enam orang, tapi merekalah
yang membuka lembaran baru sejarah perjuangan Nabi Muhammad s.a.w.
Setibanya mereka di Yatsrib dari Mekah, mulailah mereka menyiarkan
kepada kaum kerabat mereka, tentang kebangkitan Nabi akhir zaman.
Muhammad s.a.w. yang berada di Mekah. Berkat kegiatan mereka, hampir
setiap rumah di Madinah itu, sudah mendengar dan bercakap- cakap tentang
Nabi Muhammad s.a.w. Pada tahun kedua belas sesudah kenabian, datanglah
ke Mekah di usim haji 12 orang laki-laki dan seorang wanita penduduk
Yatsrib. Mereka menemui Rasulullah secara rahasia di 'Aqabah. Di tempat
inilah mereka mengadakan bai'at (perjanjian) atas dasar Islam dengan
Nabi, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan Allah, tidak akan mencuri,
berzina, membunuh anak-anak, fitnah memfitnah dan tidak akan
mendurhakai Muhammad s.a.w. Perjanjian ini dalam sejarah dinamakan
Bai'atul Aqabatil Ula (Perjanjian Aqabah yang pertama), karena
dilangsungkan di 'Aqabah untuk pertama kalinya. Dinamakan pula Bai'atun
Nisaa' (Perjanjian wanita) karena dalam bai'at itu ikut seorang wanita
bernama 'Afra binti 'Abid bin Tsa'labah. Sesudah selesai pembai'atan
ini, Rasulullah mengirim Mush'ab bin Umair bersama mereka ke Yatsrib
untuk mengajarkan Al-Qur'an dan agama Islam. Maka, agama Islampun
tersebar ke setiap rumah dan keluarga penduduk Yatsrib, kecuali beberapa
keluarga kecil orang Aus. Pada tahun ketiga belas dari kenabian,
berangkatlah serombongan kaum Muslimin dari Yatsrib ke Mekah untuk
mengerjakan haji. Orang-orang Islam itu mengundang Rasul agar mengadakan
pertemuan dengan mereka di 'Aqabah pada hari tasyriq. Sesudah selesai
melakukan upacara haji, keluarlah orang-orang Islam dari perkemahan
mereka menuju 'Aqabah secara sembunyi-sembunyi pada waktu tengah malam.
Di tempat itulah mereka berkumpul menunggu Nabi. Jumlah mereka 73 orang
laki-laki dan 2 orang wanita. Rasulullah pun datang didampingi oleh
Abbas, paman beliau, yang di masa itu masih belum menganut agama Islam.
Setelah mereka duduk semuanya, maka yang berbicara pertama kali, adalah
Abbas, katanya: "Para Khazraj! Kamu semua telah mengetahui bahwa
Muhammad s.a.w. ini adalah salah seorang di antara kaum kami. Kami telah
membelanya, sebab itu dia terhormat dan terjaga di negerinya. Sekarang
dia ingin menyebelah dan menggabungkan diri dengan kamu. Sekiranya kamu
benar-benar bermaksud akan setia kepadanya dalam segala hal, yang kamu
kemukakan kepadanya, dan kamu akan membelanya dari semua orang yang
menantangnya, dapatlah saya menyerahkan Muhammad kepada kamu, atas
pertanggungan jawab kamu sendiri. Akan tetapi sekiranya kamu akan
menyerahkan kepada musuh-musuhnya dan mengecewakannya, maka
tinggalkanlah dia dari sekarang". Pembicaraan Abbas ini dijawab oleh
Khazraj: "Telah kami dengar apa yang kamu katakan, ya Abbas. Maka
cobalah Rasulullah sendiri berbicara. Ambillah ya, Rasulullah apa yang
kamu inginkan buat dirimu dan buat Tuhanmu!" Maka berbicaralah
Rasulullah dan beliau baca ayat-ayat Al-Qur'an kemudian beliau berkata:
"Saya ingin mengambil perjanjian dari kamu semua, bahwa kamu akan
menjaga saya sebagai kamu menjaga keluarga dan anak- anakmu sendiri".
Kemudian berdirilah 12 orang pemuka-pemuka Khazraj dan Aus dari penduduk
Yatsrib itu, masing- masing mewakili golongan yang ada dalam kabilah
mereka. Mereka berjanji akan membela Nabi Muhammad s.a.w. walaupun harta
dan jiwa mereka habis tandas karenanya. Seorang demi seorang menjabat
tangan Rasul, tanda bai'at sudah pasti. Peristiwa ini dalam sejarah
dinamakan Bai'atul 'Aqabah Ats Tsaaniyah (Perjanjian Aqabah kedua)
Tag :// Pelajaran,
Tag :// Sejarah
Monday, 18 August 2014
Ilmu Murni
Ilmu Murni adalah ilmu
yang membahas/ mendalami ilmu itu sendiri. Dalam pendidikan ilmu murni akan
tampak dari adanya usaha untuk membahas teori-teori pendidikan secara
dalam.Ilmu Pengetahuan Murni berfokus kepada teori yang ditujukan untuk
menemukan pengetahuan baru.
Ilmu Terapan
Ilmu terapan adalah
usaha-usaha menerapkan dalam kegiatan proses kehidupan (sebagai alat yang
memudahkan kehidupan).
Dalam
kegiatan proses pendidikan menggunakan bantuan teori dan pendidikan dalam
mengatasi masalah-masalah anak didik tidak terkecuali pendidikan memerlukan
bantuan ilmu murni lain seperti, psikologi, matematika, biologi, untuk membantu
proses pendidikanJadi, dapat dikatakan bahwa ilmu pendidikan tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi memerlukan ilmu lain, seperti: kedokteran, psikologi,
sosiologi, dll.
**Ilmu pendidikan bersifat praktis artinya
sesuai dengan teori-teori yang relevan sedangkan sifat teoritisnya tampak pada
usaha-usaha untuk mencoba menggali, menemukan formula-formula khusus yang dapat digunakan dalam praktek kependidikan
(teori-teori) Dalam menghasilkan
formula/ kajian-kajian ini tidak bisa terlepas dari bantuan ilmu ilmu lain yang
mendukung/ berhubungan dengan manusia pada umumnya serta manusia yang terlibat
pada kegiatan pendidikan (guru, siswa, administrator, dll) pada khususnya.
Perbedaan Ilmu Pengetahuan Murni dan Terapan :
* Ilmu Pengetahuan Murni
berfokus kepada teori yang ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru. Misalnya,
penelitian mata manusia.
* Sedangkan Ilmu
Pengetahuan Terapan menempatkan teori-teori ke dalam praktek dengan tujuan
mencari solusi dari sebuah masalah. Contohnya ketika diketahui bahwa mata dapat
bermasalah, para ilmuwan berhasil menemukan kacamata. Melalui Ilmu Pengetahuan
Terapan ini kita mendapatkan berbagai produk dan layanan baru, tetapi
perkembangan ini berawal mula dari kemajuan dalam Ilmu Pengetahuan Murni.
Hubungan Antara Teoritis(Ilmu Murni) dan Praktis(Ilmu
Terapan)
Pada Ilmu Pendidikan (Teknologi)
Ilmu pengetahuan murni (BASIC SCIENCE: Fisika, Matematika, Kimia, dan
Biologi) dan teknologi/terapan merupakan dua hal yang saling berhubungan
satu sama lain. Teknologi
tidak akan bisa berkembang tanpa adanya ilmu pengetahuan murni, dan
sebaliknya ilmu pengetahuan membutuhkan teknologi untuk menyediakan fasilitas
dan peralatan penelitian yang akurat. Sebagai contoh, mesin uap tidak akan
ditemukan tanpa adanya penelitian di bidang ilmu pengetahuan fisika. Di lain
pihak, keberhasilan pembuatan mesin uap ini mendorong penelitian lebih lanjut
dalam bidang ilmu murni yang berkaitan dengan teori panas dan termodinamika.
Contoh Lainnya :
penelitian di bidang mekanika kwantum yang sangat berpengaruh terhadap struktur
suatu atom .Studi mengenai hubungan antara elektron dan atom tersebut merupakan
dasar bagi industri elektronika pada saat ini. Setelah diketahui bahwa struktur
molekul sangat ditentukan oleh sifat mekanika kwantum dari atom dan molekulnya,
maka prinsip dasar dari logam, kristal dan material sejenis dengan mudah dapat
dijelaskan. Kemajuan di bidang fisika dan mekanika kwantum ini mendorong
timbulnya industri kimia untuk mengembangkan jenis material baru dan mendorong
kepada penemuan transistor, semikonduktor dan IC yang merupakan awal dari
industri komputer pada saat ini.Ilmu Murni
Ilmu Murni adalah ilmu
yang membahas/ mendalami ilmu itu sendiri. Dalam pendidikan ilmu murni akan
tampak dari adanya usaha untuk membahas teori-teori pendidikan secara
dalam.Ilmu Pengetahuan Murni berfokus kepada teori yang ditujukan untuk
menemukan pengetahuan baru.
Ilmu Terapan
Ilmu terapan adalah
usaha-usaha menerapkan dalam kegiatan proses kehidupan (sebagai alat yang
memudahkan kehidupan).
Dalam
kegiatan proses pendidikan menggunakan bantuan teori dan pendidikan dalam
mengatasi masalah-masalah anak didik tidak terkecuali pendidikan memerlukan
bantuan ilmu murni lain seperti, psikologi, matematika, biologi, untuk membantu
proses pendidikanJadi, dapat dikatakan bahwa ilmu pendidikan tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi memerlukan ilmu lain, seperti: kedokteran, psikologi,
sosiologi, dll.
**Ilmu pendidikan bersifat praktis artinya
sesuai dengan teori-teori yang relevan sedangkan sifat teoritisnya tampak pada
usaha-usaha untuk mencoba menggali, menemukan formula-formula khusus yang dapat digunakan dalam praktek kependidikan
(teori-teori) Dalam menghasilkan
formula/ kajian-kajian ini tidak bisa terlepas dari bantuan ilmu ilmu lain yang
mendukung/ berhubungan dengan manusia pada umumnya serta manusia yang terlibat
pada kegiatan pendidikan (guru, siswa, administrator, dll) pada khususnya.
Perbedaan Ilmu Pengetahuan Murni dan Terapan :
* Ilmu Pengetahuan Murni
berfokus kepada teori yang ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru. Misalnya,
penelitian mata manusia.
* Sedangkan Ilmu
Pengetahuan Terapan menempatkan teori-teori ke dalam praktek dengan tujuan
mencari solusi dari sebuah masalah. Contohnya ketika diketahui bahwa mata dapat
bermasalah, para ilmuwan berhasil menemukan kacamata. Melalui Ilmu Pengetahuan
Terapan ini kita mendapatkan berbagai produk dan layanan baru, tetapi
perkembangan ini berawal mula dari kemajuan dalam Ilmu Pengetahuan Murni.
Hubungan Antara Teoritis(Ilmu Murni) dan Praktis(Ilmu
Terapan)
Pada Ilmu Pendidikan (Teknologi)
Ilmu pengetahuan murni (BASIC SCIENCE: Fisika, Matematika, Kimia, dan
Biologi) dan teknologi/terapan merupakan dua hal yang saling berhubungan
satu sama lain. Teknologi
tidak akan bisa berkembang tanpa adanya ilmu pengetahuan murni, dan
sebaliknya ilmu pengetahuan membutuhkan teknologi untuk menyediakan fasilitas
dan peralatan penelitian yang akurat. Sebagai contoh, mesin uap tidak akan
ditemukan tanpa adanya penelitian di bidang ilmu pengetahuan fisika. Di lain
pihak, keberhasilan pembuatan mesin uap ini mendorong penelitian lebih lanjut
dalam bidang ilmu murni yang berkaitan dengan teori panas dan termodinamika.
Contoh Lainnya :
penelitian di bidang mekanika kwantum yang sangat berpengaruh terhadap struktur
suatu atom .Studi mengenai hubungan antara elektron dan atom tersebut merupakan
dasar bagi industri elektronika pada saat ini. Setelah diketahui bahwa struktur
molekul sangat ditentukan oleh sifat mekanika kwantum dari atom dan molekulnya,
maka prinsip dasar dari logam, kristal dan material sejenis dengan mudah dapat
dijelaskan. Kemajuan di bidang fisika dan mekanika kwantum ini mendorong
timbulnya industri kimia untuk mengembangkan jenis material baru dan mendorong
kepada penemuan transistor, semikonduktor dan IC yang merupakan awal dari
industri komputer pada saat ini.
Tag :// Pelajaran
Tentang Saya
Powered by Blogger.